"Man Shabara Zhafira"

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. [Imam Al-Ghazali]

Minggu, 26 Agustus 2012

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA


Bab I  Pendahuluan

Latar Belakang
      Masalah adalah sebuah kata yang sering terdengar oleh kita. Namun sesuatu menjadi masalah tergantung bagaimana seseorang mendapatkan masalah tersebut sesuai kemampuannya. Terkadang dalam pendidikan matematika SD ada masalah bagi kelas rendah namun bukan masalah bagi kelas tinggi. Masalah merupakan suatu konflik,hambatan bagi siswa dalam menyelesaikan tugas belajaraannya di kelas. Namun masalah harus diselesaikan agar proses berpikir siswa terus berkembang
      Pemecahan masalah merupakan bagian kurikulum dari matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.

Tujuan
      Dengan mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu :
1.      Menerapkan aturan pada masalah tidak rutin, penemuan pola, penggeneralisasian, komunikasi matematik, dan lain-lain dapat dikembangkan secara lebih baik.
2.      Memperkaya,memperdalam, dan memperluas kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika
3.      Mampu menyelesaikan setiap permasalahan matematika,dengan berbagai variasi cara dalam bentuk apapun.
4.      Memiliki keterampilan dalam menyusun suatu strategi pemecahan masalah







Bab II Pembahasan

A.   Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan salah satu topik yang penting dalam mempelajari matematika. Banyak ahli matematika mengatakan bahwa matematika menafsirkan gambar atau bangun, membentuk konstruksi geometri, membuktikan teorema dan lain sebagainya.
Berapa ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah merupakan pertyanyaan yang harus dijawab atau direspon. Namun tidak setiap pertanyaan otomatis merupakan suatu masalah.
Jadi suatu pertanyaan dapat menjadi masalah bagi seseoirang tetapi bias hanya menjadi pertanyaan bisa bagi orang lain. Hal ini sesuai sesuai dengan pernyataan Scoenteld(1985) yaitu bahwa definisi masalah selalau relatif bagi setiap individu.
Dikatakan oleh Cooney, 1975  bahwa suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukan pertanyaan adanya tantangan yang tidak dapat dipecahkan oleh sutu prosedur rutin yang sudah diketahui oleh si pelaku.
Menyelesaikan suatu masalah merupakan proses untuk menerima  tantangan dalam m,enjawab masalah.
NCTV (2000) memecahkan masalah berarti menemukan cara atau jalan mencapai tujuan atau solusi yang tidak dengan mudah menjadi nyata.
Sedangkan menurut Poyla (dalam Hudoto, 1979) definisi pemecahan masalah adalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai tujuan yang tidak dengan segera dapat dicapai.
Poyla mengelompokkan masalah matematika ada dua:
  • Masalah terkait dengan menemukan sesuatu yang teoritas atau praktis, abstrak atau kongrit
  • Masalah terkait dengan membuktikan atau menunjukan suatu pernyataan itu benar atau salah atau tidak keduanya.
Trautman (1982) menyatakan bahwa ada dua jenis pemecahan masalah matematika. Jenis pertama adalah pemecahan masalah yang merupkan masalh rutin . Jenis kedua adalah masalah yang diberikan merupakan situasi masalah yang tidak biasa dan tidak ada standar yang pasti untuk menyelesaikannya.
B.   Strategi Pemecahan Masalah
Jenis masalah dalam pembelajaran SD ada 4 yaitu:
1. Masalah Translasi adalah masalah yang berhubungan aktivitas sehari-hari siswa.Contoh: Ade membeli permen Sugus 12 buah.Bagaimana cara Ade membagikan kepada 24 orang temannya agar semua kebagian dengan adil?
 2. Masalah Aplikasi adalah masalah yang menerapkan suatu konsep,rumus matematika dalam sebuah soal-soal matematika.Contoh suatu kolam berbentuk persegipanjang yang berukuran panjang 20 meter dan lebar 10 meter.Berapa luas kolam tersebut?
3. Masalah Proses/Pola adalah masalah yang memiliki pola, keteraturan dalam penyelesainnya.Contoh: 2   4   6   8   ... Berapa angka berikutnya?
4.Masalah Teka-teki adalah masalah yang sifat menerka atau dapat berupa permainan namun tetap mengacu pada konsep dalam matematika.contoh:Aku adalah anggota bilangan Asli,aku adalah bilangan perkasa,jika kelipatannku dijumlahkan angka-angkanya hasilnya adalah aku,siapakah aku?
Berikut ini strategi pemecahan masalah yang mungkin diperkenalkan pada anak sekolah dasar (SD) ;
1. Strategi Act It Out
Strategi ini dapat membantu dalam proses visualisasi masalah yang tercakup dalam soal yang dihadapi. Dalam pelaksanaannya, strategi ini dilakukan dengan menggunakan gerakan-gerakan fisik atau dengan menggerakkan benda-benda kongkrit. Gerakan bersifat fisik ini dapat membantu atau mempermudah siswa dalam menemukan hubungan antara komponen-komponen yang tercakup dalam suatu masalah.
2. Membuat Gambar atau Diagram
Strategi ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas.
3. Menemukan Pola
Kegiatan matematika yang berkaitan dengan proses menemukan suatu pola dari sejumlah data yang diberikan, dapat dimulai dilakukan melalui sekumpulan gambar atu bilangan.
4. Membuat Tabel
Mengorganisasi data ke dalam sebuah tabel dapat membantu kita dalamm mengungkapkan suatu pola tertentu serta dalam mengidentifikasikan informasi yang tidak lengkap.
5. Memperhatikan Semua Kemungkinan Secara Sistematik
Strategi ini biasanya digunakan bersamaan dengan strategi mencari pola dan menggambar tabel.
6. Tebak dan Periksa (Guess and Check)
Strategi menebak yang dimaksudkan di sini adalah menebak yang didasarkan pada alasan tertentu secara kehati-hatian. Selain itu, untuk dapat melakukan tebakan dengan baik seseorang perlu memiliki pengalaman cukup yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
7. Strategi Kerja Mundur
Suatu masalah kadang-kadang disajikan dalam suatu cara sehingga yang diketahui itu sebenarnya merupakan hasil dari suatu proses tertentu,sedangkan komponen yang ditanyakan merupakan komponen yang seharusnya muncul lebih awal.
8. Menentukan yang Di ketahui ,yang Ditanyakan, dan Informasi yang Diperlukan
Strategi ini merupakan penyelesaian yang sangat terkenal sehingga seringkali muncul dalam buku-buku matematika sekolah.
9. Menggunakan Kalimat Terbuka
Untuk sampai pada kalimat yang dicari, seringkali harus melalui penggunaan strategi lain, dengan maksud agar hubungan antar unsur yang terkandung di dalam masalah dapat di lihat secara jelas. Setelah itu baru dibuat kalimat terbukanya.
10. Menyelesaikan Masalah yang Mirip atau Masalah yang Lebih Mudah
Untuk menyelesaikan permasalahan dengan pola yang cukup kompleks, dapat dilakukan dengan menggunakan analogi  melalui penyelesaiaan masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah.
11. Mengubah Sudut Pandang
Strategi seringkali digunakan setelah kita gagal untuk menyelesaikan masalah dengan strtegi lain.
C. Cara Memecahkan Masalah Dikemukakan oleh Beberapa Ahli
Diantaranya Dewey dan Polya. Dewey (dalam Rothstein dan Pamela 1990) memberikan lima langkah utama dalam memecahkan masalah,
1)    mengenali/menyajikan masalah: tidak diperlukan strategi pemecahan masalah jika bukan merupakan masalah;
2) mendefinisikan masalah: strategi pemecahan masalah menekan-kan pentingnya definisi masalah guna menentukan banyaknya kemungkinan penyelesian;
3) mengembangkan beberapa hipote-sis: hipotesis adalah alternatif penyelesaian dari pemecahan masalah;
4) menguji beberapa hipotesis: mengevaluasi kele-mahan dan kelebihan hipotesis;
5)  memilih hipotesis yang terbaik.
Secara umum strategi pemecahan masalah yang sering digunakan adalah strategi yang dikemukakan oleh Poyla (1973). Untuk mempermudah memahami dan menyelesaikan suatu masalah, terlebih dahulu masalah tersebut disusun menjadi masalah-masalah sederhana, lalu dianalisis (mencari semua kemungkinan langkah-langkah yang akan ditempuh ), kemudian dilanjutkan dengan proses sintesis ( memeriksa kebenaran setiap langkah yang dilakukan ). Menurut Polya, dalam pemecahan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu :
(1)    Memahami masalah,
(2)    Merencanakan pemecahannya,
(3)     Menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua,dan
(4)    Memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back).

Selanjutnya kita akan membahas langkah-langkah pemecahan masalah matematika yang dikemukakan oleh Poyla,satu persatu sebagai berikut:
1. Memahami masalah
Pada langkah pertama ini, pemecahan masalah harus dapat menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Untuk mempermudah pemecah masalah memahami masalah dan memperoleh gambaran umum penyelesaiannya dapat dibuat catatan-catatan tersebut bisa berupa gambar, diagram, tabel, grafik atau yang lainnya.
Langkah pertama adalah membaca soalnya dan meyakinkan diri bahwa anda memahaminya secara benar. Tanyalah diri anda dengan pertanyaan :
  •  Apa yang tidak diketahui?
  •  Kuantitas apa yang diberikan pada soal?
  •  Kondisinya bagaimana?
  •  Apakah ada kekecualian?
2. Merencanakan cara penyelesaian
Untuk keperluan ini, pemecah masalah mengikuti langkah-langkah berikut.
·         Mengumpulkan data informasi dengan mengaitkan persyaratan yang ditentukan untuk analisis
·         Jika diperlukan analisis informasi yang diperoleh dengan menggunakan analogi masalah yang pernah diselesaikan
·         Apabila ternyata “ macet”, perlu dibantu melihat masalah tersebut dari sudut yang berbeda
3. Melaksanakan rencana
Berdasarkan rencana, penyelesaian-penyelesaian masalah yang sudah direncanakan itu dilaksanakan. Didalam menyelesaikan masalah, setiap langkah dicek, apakah langkah tersebut sudah benar atau belum. Hasil yang diperoleh harus diuji apakah hasil tersebut sudah benar atau belum.
4. Memeriksa kembali
Tahap melihat kembali hasil pemecahan masalah yang diperoleh mungkin merupakan bagian terpenting dari proses pemecahan masalah. Setelah hasil pemecahan diperoleh, perlu dilihat dan dicek kembali untuk memastikan semua alternatif tidak diabaikan misalnya dengan cara :
a.       Melihat kembali hasil
b.      Melihat kembali alasan-alasan yang digunakan
c.       Menemukan hasil yang lain
d.      Menggunakan hasil atau metode yang digunakan untuk masalah lain
e.       Menginterpretasikan masalah kembali
f.       Menginterpretasikan hasil
g.      Memecahkan masalah baru
h.      Dan lain sebagainya

Untuk menjadi pemecah masalah dalam matematika dia harus memiliki pengetahuan matematika sebagi dasar.Menurut Silver (1979) menyatakan bahwa keberhasilan pemecah masalah lebih dikarenakan bagaimana mereka dapat menggolongkan masalah matematika berdasarkan kesamaan dalam struktur matemtika. Jadi ruang lingkup pertama dalam proses pemecahan masalah adalah pengetahuan matematika sebagai dasar.
Ruang lingkup proses pemecahan masalah matematika yang ke-2 adalah terkait dengan algoritma. Algoritma adalah sebuah prosedur ,yang dapat diaplikasikan pada soal latihan dimana jika prosedur tersebut benar maka dapat dipastikan akan memberikan jawaban yang benar untuk soal tersebut . jadi pemecahan masalah dapat membuat pemecah masalah membangun algoritme sendiri . contoh pembentukan algoritme disini antar lain membangun proses dalam faktorisasi persamaan kuadrat ,proses membagi ruas garis hanya dengan menggunakan konsroksi Eoclidean.
Ruang lingkup yang ke-3 dalam pemecahan masalah adalah penggunaan strategi heuristic.Heuristic adalah strategi,teknik dan aturan-aturan dalam pemecahan .Poyla dalam How to Solve it menyatakan bahwa pemechan masalah matematika jauh lebih kompleks dibandingkan teori manapun yang telah dibangun sejauh ini. George polya (1973) manganjurkan strategi heuristic dalaam pemecahn masalah matematika.pemecahan masalah menurut polya merupakan proses pendidikan yang cukup baik asalkan jawaban itu dipresentasikan.strategi heuristic polya sendiri atas 7 macam yaitu:
a)      Generat and Test
Langkah-langkahnya :
a.       pilih jawaban yang mungkin
b.      uji jawaban itu
c.       jika jaawaban itu valid berarti masalah selesai, tetapi jika jawaban itu invalid maka lakukan langkah itu kembali mulai dari a.
b)     Hill Climbing
Setiap langkah yang dilakukan harus progresif hingga mendekati hasil akhir. Alternatif solusi berikutnya harus diketahui jika muncul masalah pada langkah-langkah yang dilakukan. Jika tidak diketahui alternatif berikutnya maka hill climbing berakhir.
c)      Best First Search
Proses ini dilakukan dengan memilih langkah-langkah terbaik yang telah dipersiapkan, jika mengalami kebuntuan maka dapat dipilih langkah lain yang telah dipersiapkan.
d)     Problem Reduction
Proses in mereduksi masalah manjadi sederhana,dengan memecahkan masalah sederhana secara benar maka masalah sesungguhnya telah terpecahkan.
e)      Constraint Satisfaction
Proses pemecahan masalah terjadi pengambilan keputusan dimana pengambilan keputusan ini didefinisikan sebagai pemilihan solusi terbaik dari sejumlah alternatif solusi yang diperoleh. Dengan cara syarat harus dipenuhi terlebih dahulu sehingga dapat dicari alternatif solusi untuk memilih suatu jawaban akhir.
f)       Means Ends Analisis
Dalalm proses ini perlu dilakukan deteksi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan. Ketidaksamaan jawaban  yang ditemukan segera disisihkan. Susunlah submasalah kemudian lakukan deteksi pada submasalah yang dibuat.
g)      Heuristic Vee
Dalam proses ini terlebih dahulu dipahami struktur masalah kemudian dikonstruksikan pemecahannya. Elemen konseptual (teori,prinsip) masalah utama, metodologi diketahui secara baik.Setiap kejadian atau objek dirangkai dan dimengerti bagaimana masing-masing elemens yang ada saling berhubungan satu sama lainnya.

D. Pemecahan Masalah Rutin dan Tidak Rutin
Ada dua jenis masalah yaitu masalah rutin dan tidak  rutin. Masalah matematika yang merupakan masalah rutin adalah masalah yang disusun berkaitan secara langsung dengan konsep-konsep yang diberikan pada suatu topik. Sedangkan masalah tidak rutin adalah masalah yang disusun dengan maksud untuk memperluas wawasan sebagai aplikasi suatu konsep dalam memecahkan masalah nyata yang dihadapi, baik masalah yang berhubungan secara langsung dengan konsep tertentu maupun dengan disiplin ilmu yang lain.

Pemecahan Masalah Rutin

Tahapan pemecahan masalah rutin adalah sebagai berikut :
1. memahami masalah dan pilih prosedur yang memenuhi
2 melaksanakan prosedur dan mencari solusi
3. mengevaluasi solusi

Pemecahan Masalah Tidak Rutin

1.Membuat Masalah menjadi Familiar
Untuk membuat masalah menjadi familiar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu yang pertama adalah mencoba mengenali cirri-ciridari obyek atau konsep  matematika yang mungkin telah dipunyai.Cara yang kedua adalah untuk menyatakan kembali masalah dalam berbagai macam bentuk atau cara.

2.Mengumpulkan Informasi
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi dengan melihat pola dan mengidentifikasi hubungan yang ada.Ada beberapa cara untuk mengumpulkan informasi yaitu:
·         Menemukan persamaan dan perbedaan.
·         Mengklasifikasi obyek atau konsep matematika.
·         Menentukan apakan informasi yang diperoleh cukup untuk menyelesaikan masalah dan mengeliminasi informasi yang tidak relevan.
·         Menemukan hubungan dan pola.
·         Menentukan sistematika kasus atau alternatifnya.
·         Menentukan aproksimasi atau pendekatan.
·         Memperluas informasi yang diperoleh.
·         Membandingkan obyek atau konsep dengan criteria.



3.Meneukan dan Mengevaluasi Strategi.
Langkah selanjutnya adalah menemukan strategi untuk menemukan solusi.Pada tahap ini diperlukan kemampuan untuk berpikir secara matematis.

4.Menggunakan Strategi untuk Menemiukan Solusi.
            Gunakan strategi yang telah ditentukan pada langkah ketiga untuk menemukan solusi dan kemudian solusi tersebut dievaluasi.Untuk mengevaluasi solusi dapat digunakan cara sebagai berikut:
·         Lihat kembali apakah solusi yang ditemukan benar- benar merupakan solusi dari masalah.
·         Temukan solusi dengan menggunakan lebih dari satu strategi
















Bab III Penutup

Kesimpulan
      Suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya tantangan yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin yang sudah diketahui oleh si pelaku. Menyelesaikan suatu masalah merupakan proses untuk menerima tantangan dalam menjawab masalah. Memecahkan masalah berarti menemukan cara atau jalan mencapai tujuan atau solusi yang tidak dengan mudah menjadi nyata. Polya mengelompokkan masalah dalam matematika menjadi dua kelompok. Pertama adalah masalah terkait dengan menemukan sesuatu yang teoristis atau praktis, abstrak atau kongkrit. Kelompok kedua adalah masalah terkait dengan membuktikan atau menunjukkan bahwa suatu pernyataan itu benar atau salah atau tidak kedua-duanya. Sedangkan Troutman mengelompokkan pemecahan masalah matematika menjadi dua jenis. Jenis pertama adalah pemecahan masalah yang merupkan masalah rutin.Jenis kedua adalah masalah yang diberikan merupakan situasi masalah yang tidak biasa dan tidak ada standar yang pasti untuk menyelesaikannya.
Strategi pemecahan masalah yang mungkin diperkenalkan pada anak sekolah dasar (SD) antara lain : Strategi Act It Out, Membuat Gambar atau Diagram, Menemukan Pola, Membuat Tabel, Memperhatikan Semua Kemungkinan Secara Sistematik, Tebak dan Periksa (Guess and Check), Strategi Kerja Mundur, Menentukan yang Di ketahui ,yang Ditanyakan, dan Informasi yang Diperlukan, Menggunakan Kalimat Terbuka , Menyelesaikan Masalah yang Mirip atau Masalah yang Lebih Mudah dan  Mengubah Sudut Pandang.
Algoritma adalah sebuah prosedur ,yang dapat diaplikasikan pada soal latihan dimana jika prosedur tersebut benar maka dapat dipastikan akan memberikan jawaban yang benar untuk soal tersebut . jadi pemecahan masalah dapat membuat pemecah masalah membangun algoritme sendiri
Menurut Polya, dalam pemecahan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu :Memahami masalah,Merencanakan pemecahannya,Menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua,dan Memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back).
Heuristic adalah strategi,teknik dan aturan-aturan dalam pemecahan .Poyla dalam How to Solve it menyatakan bahwa pemechan masalah matematika jauh lebih kompleks dibandingkan teori manapun yang telah dibangun sejauh ini. George polya (1973) manganjurkan strategi heuristic dalaam pemecahn masalah matematika.pemecahan masalah menurut polya merupakan proses pendidikan yang cukup baik asalkan jawaban itu dipresentasikan.strategi heuristic polya sendiri atas 7 macam yaitu: Generat and Test,Hill Climbing,Best First Seacr,Problem Reduction,Constaint Satisfaction ,Means Ends Analisis dan Heuristic Vee.














Daftar Pustaka

Budhayanti,Clara Ika Sari.dkk.2009.Pemecahan Masalah.Jakarta:Depdiknas

Kamis, 16 Agustus 2012

Kemerdekaan Republik Indonesia ke - 67

Hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 2012) jatuh pada hari Jum’at di bulan Ramadhan, persis seperti 67 tahun silam (17 Agustus 1945), saat Indonesia ini diproklamirkan sebagai negara berdaulat, terjadi juga pada hari Jum’at di bulan Ramadhan.

Tema HUT Kemerdekaan RI ke-67 :

Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Bekerja Keras untuk Kemajuan Bersama, Kita Tingkatkan Pemerataan Hasil-hasil Pembangunan untuk Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Kata kemerdekaan mengingatkanku akan sebuah syair puisi berikut :

ANAKKU MENULIS MERDEKA ATAU MATI
Oleh :
Wahyu Prasetya
Dengan cat semprot anakku menulis di dinding-dinding rumah
kalimat yang ia pilih dari buku tulis sejarah sekolah dasarnya
warna merah yang melukiskan masa lampau pekikan
ada luka parah, ada khianat, ada timbunan tentara, petani…
peperangan akan selalu direncanakan dari pikiran sebuah rumah
maka ia mengecatnya,
“merdeka atau mati”
lalu teman-temannya pun menambahkan beberapa kata-kata,
“viva iwan fals!”
dari sebuah dinding rumah, sejuta senjata dan calon korban dicatat
bahkan ada pula yang berani menyemprotnya dengan cat merah, jari-jari
anak-anakku
apakah beda kemerdekaan ini dengan ketulusan tentang mati
apalah arti letusan di benua dengan 350 tahun yang menggilas kita
Indonesia adalah sebuah peta yang pernah diperdaya oleh ranjau intrik,
bom dan kasak kusuk,
“merdeka atau mati”
Lalu aku pun menyisipkan kata-kata juga
“hidup ibu hidup bapak hidup dada hidup dedy”
malampun menyisakan bauan tinner dan huruf melotot
biarlah
Kemerdekaan yang kami syukuri dalam rumah sederhana ini
hanya huruf, kalimat dan bahasa cat semprot
dan jari jari anak anakku yang mengutip ingatan buku tulis sejarahnya
esok ia akan membacanya keras-keras, hallo indonesia?
hallo Kemerdekaan siapa?
malang, 1.5.1995

Puisi tersebut menginspirasiku untuk menuliskan sebuah realita yang terjadi di hari kemerdakaan yang ku beri judul “Realita Perjuangan Anak Bangsa Setelah Merdeka”

Pagi ini Kemerdekaan Indonesia telah melebihi dari setengah abad, sorak sorai menggema di mana – mana, hentakan kaki bergemuruh menuju sebuah hamparan lapangan hijau yang letaknya tidak jauh dari rumahku. Rombongan seragam sekolah, Pejabat tinggi, Seluruh aparatur Negara sibuk lalu lalang melewati jalan – jalan raya untuk berkumpul dan mengambil posisi dalam Upacara perayaan Kemerdakaaan RI.
Terpupuk semangat di hatiku, mengingat akan jerih payah para orang – orang terdahuluku, hari ini untuk pertama kalinya aku tidak ikut berperan serta dalam upacara HUT Kemerdekaan RI, namun hal tersebut tak layak untuk membuatku kecewa sehingga ku ambil cara lain dengan selalu mengikuti perkembangannya melalui layar kaca Televis.
Hari ini ada salah satu laporan berita dari stasion TV swasta yang menayangkan sebuah potret kehidupan negeri ini, senyap..!! Ironis !! di saat hiruk pikuk Kemerdekaan 67 tahun negeri ini, saudara – saudaraku di daerah yang berbeda di sebelah sana belum mampu merasakannya, padahal mereka juga bagian dari Indonesia.
Sangat miris meliat fakta yang sebenanya, sebagai contohnya saja Pendidikan di Negara ini masih sangat jauh dari memadai, seperti siaran berita yang saya tonton pagi ini, menggambarkan potret pendidikan di sebuah Dusun terpencil, daerah Riau. Mereka memang anak dusun, mereka memang tinggal di hutan, mereka juga berhak mendapatkan pendidikan, sekolah dasar yang terletak sangat jauh bukan menjadi penghalang demi mengecap sebuah pendidikan, meskipun harus menyebrang sungai yang deras, menapak jalan terjal, berlari di derasnya hujan, dengan bangganya mereka terus berangkat sekolah dengan memakai seragam merah,- putih dengan senyum dan semangat menggebu – gebu.
Sekolah mereka hanyalah satu ruangan kecil yang di penuhi seluruh murid dari kelas 1 s/d kelas IV SD, sekolah mereka hanya berjalan dalam  satu bulan sekali, hari itu seharusnya mereka sudah masuk pada jam 7 pagi, tapi waktu sudah menunjukkan jam 9 pagi, guru yang mereka tunggu – tunggu tidak kunjung datang, tiba- tiba si penjaga sekolah datang untuk mengabarkan bahwa guru mereka tidak dapat berhadir dan hal ini sudah terjadi selama 4 bulan, raut wajah anak bangsa ini seketika berubah dari senyum yang merekah menjadi kesedihan yang bercampur kekecewaan, untungnya si reporter tergugah dan tertantang hatinya untuk mengajar para penerus bangsa ini.
Di saat pembelajaran berlangsung, sang reporter mencoba menanyakan kepada mereka tentang siapa sosok gambar pria gagah, memakai jas hitam yang berdiri dengan tegapnya dekat bendera merah putih, yang terpampang selama 8 tahun di atas papan tulis sebelah kanan tersebut. Mereka semua terdiam dan hanya ada satu anak yang berani menjawab dan berkata bahwa gambar itu adalah sosok gambar bupati mereka. Bayangkan..! gambar tersebut telah mereka lihat selama 8 tahun ini, tapi mereka masih tidak mampu mengenali sosok bapak Negara Indonesia, sehingga dapat di simpulkan bahwa mereka masih buta akan huruf dan angka karena keterbatasan informasi dan fasilitas. Sekali lagi sang reporter menanyakan “Apa nama negara kita?” serempak mereka menjawab “Negara Hutan..” sungguh sedih melihat potret penerus bangsa ini.
Di mulai hari ini, aku berjanji pada diriku sendiri, sebagai seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Guru SD, sebagai calon guru anak bangsa,  aku harus mampu memberikan perubahan pada anak negeri ini, penerus perjuangan bangsa ini, dengan cara melalui pendidikan. Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala usaha yang telah di lakukan para Guru di negeri ini. Amin
Saudaraku memang berada di hutan namun Negara mereka bukan Negara hutan, saudaraku memang berada di daerah yang gersang jauh dari kemajuan Ibu Kota namun daerah mereka bukan daerah hitam dan terbelakang. Indonesia itu kami, Kemerdekaan itu milik Indonesia, walau  kami terdiri dari beragam warna, tapi kami tetap bersatu dalam warna sang Saka Benderah Merah Putih.

MERDEKA INDONESIA